Rabu, 21 Agustus 2019

Merdeka Sebatas Seremonial?

Foto saat HUT RI tahun 2014
Hari Sabtu kemarin, tanggal 17 Agustus 2019, kita semua sebagai Bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan. Berbagai macam kegiatan kita lakukan, mulai dari upacara bendera, lomba kebersihan, lomba gapura, lomba-lomba permainan, dan lain-lain yang banyak jenisnya. Dari yang standar, nyeleneh, bahkan ada juga yang kurang baik untuk diadakan.

Sebagai wujud syukur atas kemerdekaan, sudah sewajarnya rakyat bergembira menyambut hari kemerdekaan. Akan tetapi terkadang kita menjadi lupa dan lalai serta tidak waspada dengan kondisi yang ada. Dan jatuhnya, peringatan hari kemerdekaan hanya seremonial semata dengan beragam acara nyeleneh bahkan mengarah kepada hal di luar makna kemerdekaan.

Untuk saat ini pun, film-film dokumenter tentang perjuangan kemerdekaan bangsa indonesia sudah
jarang dipertontonkan. Kurangnya tayangan maupun kegiatan yang menggugah generasi muda untuk maju membangun semakin menurunkan kondisi ketahanan nasional kita saat ini. Memperingati hari kemerdekaan hanya sebatas seremonial, sekitar 2 minggu saja euforianya terasa, atau bahkan mungkin hanya 1 minggu.

Salah siapa kah?bisa dikatakan kita semua ya salah. Mulai dari pemerintah, pusat, daerah, desa sampai kepada rumah tangga masyarakat. Kita perlu berbenah dan perlu sadar bahwa perenggut kemerdekaan bukan hanya melalui jalur-jalur militer. Monopoli perdagangan, perekonomian, teknologi, penyebaran narkoba dan lain-lain. Perusakan moral dan mental generasi muda maupun tua melalui budaya hedonis, konsumtif, tayangan-tayangan kurang mendidik juga termasuk usaha melemahkan suatu negara.

Apa yang harus kita lakukan saat ini?perubahan tentunya. Mulai dari pemerintah pusat sampai kepada ranah keluarga. semuanya berperan dalam menjaga ketahanan nasional negara kita tercinta ini. Sudah berapa banyak karya anak bangsa yang pada akhirnya di klaim luar negeri karena tidak adil dan bijaknya penguasa?. sudah berapa orang anak bangsa yang berkarya akan tetapi dipidanakan karena mematikan bisnis kelompok kapitalis tertentu yang hanya mementingkan kepentingan sendiri?. Miris,karena sepertinya kita sudah dikekang dan sudah di plot untuk tidak maju dengan berbagai agenda busuk kelompok kaum kapitalis yang melemahkan.

Mudah-mudahan dengan adanya slogan "SDM Unggul, Indonesia Maju" pada hari kemerdekaan ke 74 ini menjadi pelecut berbagai lini untuk tersadarkan dan melakukan berbagai perubahan. Peringatan hari kemerdekaan tidak hanya sebatas seremonial saja. Hal kecil yang bisa lakukan mulai saat ini adalah selektif dalam mencerna berita-berita yang masuk. Fokus terhadap karya-karya yang memajukan bangsa. Mendukung karya-karya anak bangsa yang inovatif, maju, jauh dari hal-hal hedonis dan merusak moral.

Semoga negeri ini menjadi unggul dan maju dalam teknologi yang disertai dengan baik dan kokohnya moral dan perilaku.

Merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar