Assalamu'alaikum wr.wb.
Di suatu senja sepulang dari suatu tempat di Bandar Lampung, saya terhalang oleh suatu keadaan macet pada suatu simpang tiga di salah satu jalan kota.Hampir tidak bergerak keadaannya pada saat itu. Mobil dan motor pun berdesak-desakan dalam suasana itu. Anda bisa bayangkan suasana emosi pengguna jalan saat itu. Sedikit saja buat kesalahan, bisa panjang ceritanya.
"Prak", terdengar bunyi yang sudah tidak asing lagi. Ya, sudah terjadi singgungan antara 2 motor, yang satu pengendara nya anak muda dengan tampang kusut, motor modifan plus knalpot ribut, dan yang satu lagi pengendara laki-laki yang usianya entahlah berapa (sudah tidak ingat lagi, yang jelas sangat berpeluang sekali jika terjadi keributan saat itu). Melihat hal itu saya langsung bergumam dalam hati, " wah bakalan ribut nih". Melihat kondisi yang saat itu sangat-sangat bisa membuat emosi meledak jika terjadi kontak.
Dan...apa yang terjadi. Sesaat setelah saya bergumam demikian dalam hati (bakalan berantem), saya pun menoleh untuk melihat kejadian itu. "Subhanalloh, luar biasa" ucap dalam hati ini, anak muda dengan tampang kusut, motor modifan plus knalpot ribut itu memberikan senyum kepada laki-laki yang menabraknya. Dan laki-laki yang menabrak pun memberikan senyuman juga, kemudian mereka berdua pun berlalu seolah tidak ada masalah ataupun kejadian hebat yang menimpa mereka dan membangkitkan emosi mereka.
Beberapa menit setelah kejadian itu, lalu lintas kembali lancar, dan saya pun melanjutkan perjalanan pulang. Selama perjalanan pulang tak henti-hentinya diri ini bertanya pada diri sendiri. " Bagaimana seandainya kamu yang mengalami kejadian itu, panji?" terus menerus pertanyaan itu terulang dalam diri. Mungkin saja emosi saya meledak saat itu dan kemudian saling "ngotot-ngototan" dengan orang yang telah menabrak saya. Pandangan negatif saya kepada anak muda dengan tampang kusut, motor modifan gak beres plus knalpot ribut yang disebutkan di atas jelaslah salah. Dan "Subhanalloh" sekali, semua masalah dapat terselesaikan dengan sebuah senyuman ikhlas.
Rekan-rekan pembaca yang budiman, tak salah jika banyak nasihat yang mengatakan "senyum itu membawa kesejukan dan kedamaian". Terlihat dari kejadian yang saya alami, yang semula saya kira akan terjadi suatu keributan, rupanya hanya berlalu begitu saja dengan damai hanya dengan suatu senyuman ikhlas. Luar biasa.
Dalam suatu hadist di nasihatkan "Jangan meremehkan perbuatan kebaikan sesuatupun, walau sekadar menyambut kawan dengan wajah yang ceria." (H.R. Muslim).
Saya pun kembali merenung membaca hadist ini. Memang benar-benar hal yang saya ceritakan di atas merupakan kejadian yang sangat mengingatkan saya akan pentingnya arti sebuah senyuman.
Dalam sebuah blog saya temukan beberapa paragraf yang sangat berguna bagi kita yaitu :
"Namun demikian, senyum adalah salah satu tabiat manusia yang sedikit misterius, yang mempunyai maksud tersirat dan tujuan tertentu. Ada pula yang mengatakan bahwa senyuman adalah sesuatu yang aneh tetapi nyata. Walaupun semua orang punya bibir, namun untuk urusan yang satu ini tidak semua orang mampu untuk melakukannya terlebih ketika seseorang sedang marah, biasanya susah sekali untuk melepaskan diri dari cemberut. Wajah yang semulanya rupawan, kalau sedang marah jadi kelihatan buruk dan menakutkan.
Senyum adalah hal kecil yang bisa menimbulkan efek luar biasa. Senyum bukan sekedar menggerakkan otot-otot muka, tetapi lebih kepada pergerakan suasana hati. Dan orang yang melihatsenyum itu pun akan terpengaruh suasana hatinya. Jadi senang, ceria, bahkan grogi atau bingung. Karena setiap orang punya ciri khas dalam senyumnya, yang kadang misterius.
Senyum itu memiliki kekuatan. Namun, ternyata orang bisa tak mudah untuk selalu tersenyum. Padahal senyum itu bisa menjadi obat bagi diri sendiri dan semangat bagi orang lain. Karena senyum itu juga terkait dengan filosofi yang dianut seseorang terhadap apa saja dalam dirinya. Berlatih senyum merupakan terapi jitu untuk membuat wajah seseorang lebih hangat dan menyenangkan. Mudah memberi senyum pada seseorang juga akan meningkatkan rasa perhatian kita pada sekeliling.
Senyum termasuk proses penting bagaimana seseorang itu mampu menerima kehidupannya. Berawal dari senyum semua hal akan terasa lebih ringan. Sebab senyum dapat menstimulasi seseorang berpikir positif dan menghadirkan sikap yang lebih tulus dalam mengerjakan sesuatu. Kemampuan tersenyum itu juga terkait dengan kadar kematangan seseorang dalam menyikapi problema kehidupan. Ketidakmampuan seseorang menerima keadaan dan selalu berpikir negatif merupakan faktor penyebab susah tersenyum.
Ada jurus khusus untuk menghadirkan senyum walau hati sedang tak enak. Tarik napas dan tahan napas selama sepuluh detik lalu hembuskan kembali. Latihan pernapasan ini dapat melancarkan aliran darah sehingga menghambat stres yang akan datang. Atur pikiran kita untuk lebih fleksibel. Setelah suasana terkendali barulah memutar otak untuk mendapatkan solusi masalah. Bersikaplah pasrah dan ikhlas dengan mengandalkan kekuatan doa. Lantas tersenyumlah."(http://diaz2000.multiply.com/journal/item/65/Keutamaan_Senyum)
Subhanalloh, banyak sekali hikmah dari kejadian yang kita lihat dan kita alami. Jadi mulai sekarang, berusahalah untuk tersenyum saudaraku.
If you smile the world smile with you..........!
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar