Kamis, 26 Februari 2009

MIT kembangkan sistem peredam kejut sekaligus penghasil listrik untuk kendaraan

www.planethijau.com

Barangkali Anda tidak menyadari banyak energi terbuang begitu saja dari sebuah kendaraan yang melintas di jalan raya, dan bagian mana saja dari bagian kendaraan yang menimbulkan energi.

Ada sebuah teknologi yang telah dikembangkan untuk menyerap dan memanfaatkan kembali energi tersebut. Sebagai contoh mobil hybrid, yang memanfaatkan energi yang terbuang akibat dari pengereman ketika melaju dengan menggunakan teknologi ini.

Sekelompok mahasiswa MIT melihat alternatif lain, saat mereka ingin mengetahui di bagian mana dari sebuah kendaraan, energi-energi terbuang begitu saja. Zack Anderson, salah satu dari tim, menjelaskan bahwa pilihan akhirnya jatuh pada peredam kejut.

Selanjutnya mereka melakukan penelitian dengan meminjam berbagai macam kendaraan. Pada bagian peredam kejutnya dipasangi beberapa sensor yang terhubung dengan sebuah laptop untuk mencatat data-data yang dihasilkan.

Data-data tersebut merupakan manifestasi energi yang terbuang dari sebuah peredam kejut konvensional. Semua hasil pencatatan sensor menunjukkan bahwa energi yang terbuang dari setiap kendaraan yang melaju mempunyai potensi yang cukup besar.

Prototip peredam kejut yang mereka buat memanfaatkan sistem hidrolik yang mendorong cairan pelumas memutar turbin yang terpasang di dalamnya dan menggerakkan generator. Bukan hanya itu saja, mereka juga membuat sistem elektronik yang berfungsi untuk mengoptimasi redaman dan memberikan kenyamanan berkendara dibanding peredam kejut konvesional. Jika sistem elektronik tidak berfungsi, maka peredam kejut akan berfungsi secara otomatis menjadi peredam kejut konvensional. Listrik yang dihasilkannya juga disimpan dalam baterai atau digunakan langsung untuk peralatan elektrik di kendaraan.

Penelitian yang mereka lakukan ternyata menarik perhatian beberapa produsen-produsen mobil, salah satunya adalah produsen Humvees, kendaraan yang dipergunakan militer Amerika Serikat untuk mengangkut infanteri. Sebuah produk Humvee-nya dipinjamkan untuk keperluan penelitian tersebut.

Pengujian prototip juga dilakukan dengan memasangkannya pada truk besar yang mempunyai 3 pasang peredam kejut, setelah sebelumnya, berdasarkan hasil pencatatan data terhadap kendaraan, diketahui bahwa kendaraan dengan bobot yang berat membuang energi terbesar. Dari pengujian tersebut, masing-masing peredam kejut menghasilkan daya hingga 1kW pada jalanan rata. Cukup untuk menggantikan alternator pada kendaraan-kendaraan berat ataupun menyuplai daya bagi perangkat elektrik seperti unit pendingin udara.

Tim yang didampingi Yet-Ming Chiang, professor keramik di Department of Materials Science and Engineering, MIT, juga mendirikan Levant Power COrp., untuk mengembangkan dan mengkomersialisasikan produk tersebut. Mereka juga berharap mendapatkan kontrak sebesar US$ 40 milyar dari program Joint Light Tactical Vehicle.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar