Kamis, 05 Mei 2011

LUAPAN HATI seorang CALON NAKHODA

Disini aku duduk sendiri, memandangi sekelumit tampilan yang tidak sanggup mengatasi
kemurungan dan kegalauan ini..
bunyi raungan benda mati dihiasi alunan nada dan lirik melankolis berusaha menemaniku mengisi kesemrawutan ini, tapi tetap saja nihil!!..

Entah sampai kapan seperti ini, berusaha keluar, tapi kembali terkungkung disini,dikubangan
ini, seolah tiada jalan keluar..
Hancur..terkoyak...kotor dan hampir terbakar...seolah tiada bisa tertolong lagi..
aku sebagai calon nakhoda hanya bisa tertunduk, karena kapalnya dirusak, hancur, kotor dan
terbakar..
Semuanya yang akan kubawa berlayar pun hanya bisa melihat..dan tak bisa disalahkan, karena bingung apa yang harus
dilakukan dan terkadang malah menjadi jijik, jenuh dan benci melihat kondisiku...

diawali Sebuah harapan dan asa dalam menuntun sebuah pelayaran menuju kebahagiaan...
kemudian bergerak dan menguras tenaga dan pikiran mewujudkannya..
tapi ternyata aku kalah, hancur, kotor, terkoyak dan hampir terbakar...
dan akhirnya hanyut dalam kegalauan tanpa harapan...
pada intinya aku hanya ingin semua terjaga..bukannya mengurung dalam sangkar..
karena alam ini semakin liar, dan sulit ditebak..
bukankah saat akan berlayar, segala sesuatunya perlu disiapkan?
hal-hal yang mengganggu perjalanan, perlu disingkirkan dan dimusnahkan...
karena setiap jalan yang kita tempuh sebelum berlayar,ada yang menghasilkan debu dan bekas,
yang sedikit demi sedikit akan mengotori kita dan menjadi kerak..

semua ingin disampaikan..tapi terkesan menjadi berlebihan karena "kebiasaan yang bebas" yang
menggambarkannya..
si "kebiasaan" itu berusaha mempertahankan diri dengan mengusirku, menghempasku, dan
mendorongku ke arah kubangan..
Sempat aku memegang kendali pertarungan..tapi kemudian tampaknya dia mendapat dekingan...
dia dan dekingannya berhasil membuatku tampak dan jadi berlebihan..dan akupun kalah..dan
berusaha bertahan...
tapi aku terdorong..terhempas..dan hancur di kubangan....
tidak hanya itu, api-api kecil pun dilemparkan kepadaku yang rupanya ingin menambah
penderitaanku dengan membakarku...

Aku ingin teriak, agar semua tersadar...tapi lagi-lagi "kebiasaan yang bebas" memagarinya
sehingga seolah-olah dialah yang baik, dan aku yang jahat...
karena aku..sudah berada dikubangan..hancur, kotor, terkoyak dan hampir terbakar...

dan kini..disinilah keberadaanku, di kubangan yang kotor yang disekelilingnya terdapat
api-api yang akan membakarku...
Hancur, kotor, terkoyak dan hampir terbakar...dan berpikir disinilah akhirku...
akupun dibenci..dipandang sinis..dan dibuat bingung..
rupanya "mulut manis" kebiasaan yang bebas" itu sudah berhasil menghasut semuanya yang akan
kubawa berlayar..

Aku ingin keluar dari sini..mengumpulkan segenap tenaga dan pikiran untuk bertarung
menghadapi si "kebiasaan yang bebas" yang telah menghancurkan semuanya..
percuma aku mengharapkan keajaiban dan berdiam diri di kubangan ini serta merengek2 tanpa
ada usaha untuk melakukan perubahan sama sekali....
tak peduli sudah berapa jauh dia telah menghasut dan membawa semuanya yang akan berlayar...
akan ku kejar!...karena aku sudah berjanji..dan kurangkul kembali semuanya...yang kemudian
akan kubawa berlayar menuju kebahagiaan..

Dan kamu akan lihat, wahai "kebiasaan yang bebas"!
akan kuraih kembali semuanya..semuanya yang akan kubawa berlayar menuju kebahagiaan yang
telah kau butakan..sehingga ia mengikuti jalanmu yang semu...
aku tak seperti yang kamu pikirkan, yang telah menyerah dan pasrah tanpa daya..
Akan kuperbaiki kendaraan sabarku, kutambah armada syukurku, dan kusiapkan benteng rida' ku,
ku nyaringkan alarm pengingat akan semakin berkurangnya umurku...Sambil ku buat kembali
kapalku yang telah kau hancurkan...

Aku yakin...dan aku insyaAlah bisa bangkit dari kehancuran dan kebobrokan ini!
akan kukalahkan "kebiasaan yang bebas" itu, yang katanya itu biasa-biasa saja, yang katanya
tidak perlu dikhawatirkan..
dan akan kubuktikan bahwa dia, "kebiasaan yang bebas" itu, merupakan hal yang harus
dihindari dan dihilangkan..
Sehingga semuanya tersadar...dan pada akhirnya berlayar menuju kebahagiaan melalui rute yang telah ditetapkan NYA..
bersamaku sebagai nakhodanya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar